Internalisasi Nilai-Nilai Toleransi Beragama pada Pembelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti Berbasis Kurikulum Merdeka di UPT SMP Negeri 2 Banjit Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung
Main Article Content
Abstract
This study aims to analyze the process of internalizing religious tolerance values in Hinduism and Budi Pekerti learning based on the Merdeka Curriculum at UPT SMP Negeri 2 Banjit, Way Kanan Regency, Lampung Province. Religious tolerance is one of the fundamental values in social life that must be instilled early on through education, especially in the context of multicultural Indonesia. The Merdeka Curriculum provides more space for strengthening diversity values, so it is important to see the extent to which Hinduism and Budi Pekerti learning can contribute to shaping inclusive attitudes and mutual respect among students. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The results showed that the internalization of religious tolerance values was carried out through a value-based approach, project-based learning methods, and the application of learning strategies that emphasize interfaith understanding. Students not only gain a theoretical understanding of Hindu teachings that emphasize harmony and wisdom, but also engage in real practices of tolerance in social interactions in the school environment. One of the strategies applied in learning to internalize the value of tolerance is the value-based education approach. In this approach, teachers not only teach religious material theoretically, but also guide students in understanding the meaning of diversity and the importance of mutual respect.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Abror, M. (2020). Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi. Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam, 1(2), 143-155.
Alexandra, F. (2019). Pendidikan Perdamaian dan Fenomena Kekerasan Kultural pada Anak dan Remaja di Indonesia. Jurnal Paradigma (JP), 7 (3), 105-117.
Arifinsyah. (2018). Ilmu Perbandingan Agama: dari Regulasi ke Toleransi. 145.
Hamdi, S., Triatna, C., & Nurdin. (2022). Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Pedagogik. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(1), 10–17.
Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Diterjemahkan dari Educating for Character oleh Lita. S. Bandung: Nusa Mesia.
Mulyasa. (2022). Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muslich, M. (2015). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep Merdeka Belajar Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Dan Pembelajaran, 3(1).
Nasution, N. F. (2022). Hubungan Filsafat Agama dan Moderasi: Filsafat Agama, Moderasi, Beragama, Toleransi. Jurnal Penelitian Multidisiplin, 1(2), 61-65.
Noviani, D., & Yanuarti, E. (2023). Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Pendidikan Agama Islam. Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 57-68.
Purwati, P., Darisman, D., & Faiz, A. (2022). Tinjauan Pustaka: Pentingnya Menumbuhkan Nilai Toleransi dalam Praksis Pendidikan. Jurnal Basicedu, 6(3), 3729-3735.
Putri, R. O. (2018). Praktek Kekerasan Simbolik (Relasi Guru dan Peserta didik dalam Pendidikan Islam). Milah: Jurnal Studi Agama, 17(2), 319–336. https://doi.org/10.20885/millah.vol17.iss2.art7
Rohendi, E. (2016). Pendidikan Karakter di Sekolah. Eduhumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar Kampus, 3(1).
Setiarsih, D. A. P. T., & Siswadi, G. A. (2023). Implementasi Ajaran Paravidya dan Aparavidya Dalam Memerangi Hoax Sebagai Upaya Membangun Sumber Daya Manusia Hindu Unggul. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 6(2), 235-246.
Siswadi, G. A. (2022a). Konsep Merdeka Belajar dalam Kurikulum Merdeka ditinjau dari Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya dengan Penguatan Karakter Pelajar Indonesia. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.
Siswadi, G. A. (2022b). Pandangan Albert Bandura Tentang Teori Kognitif Sosial dan Kontekstualisasinya dalam Sistem Pendidikan Hindu. JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama), 2(01), 1–11.
Siswadi, G. A. (2023a). Merayakan Kemerdekaan dalam Belajar. Badung: Nilacakra.
Siswadi, G. A. (2023b). Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Agama Hindu Perspektif Filsafat Pendidikan Progresivisme. JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama), 3(01), 23-32.
Siswadi, G. A. (2024a). Relasi Kuasa Terhadap Konstruksi Pengetahuan di Sekolah Perspektif Michel Foucault dan Refleksi atas Sistem Pendidikan di Indonesia. Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru, 5(1), 1-15.
Siswadi, G. A. (2024b). Sekolah dalam Genggaman Dunia Industri: Dari Hegemoni Pasar Kerja sampai Termarginalnya Mata Pelajaran Agama di Sekolah. Sumatera Barat: PT Mafy Media Literasi Indonesia.
Siswadi, G. Agus., & Puspadewi, I. D. A. (2020). Beragama Tanpa Rasa Takut: Upaya Menjawab Tantangan Umat Hindu Masa Kini. Badung: Nilacakra.
Siswadi, I. G. A., & Puspadewi, I. D. A. (2022). Peran Sentral Pemuda Hindu dalam Perubahan Sosial Menuju Revolusi Industri 4.0 (Perspektif Sosio–Normatif Moralistik dan Pedagogi). Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 25(1), 21-30.
Sutisna, D., Indraswati, D., & Sobri, M. (2019). Keteladanan Guru Sebagai Sarana Penerapan Pendidikan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(2), 29–33.
Wulandari, T. (2010). Menciptakan Perdamaian Melalui Pendidikan Perdamaian di Sekolah. Mozaik, 5 (1), 68-83.