Peran Guru Agama Hindu dalam Internalisasi Ajaran Catur Paramita untuk Menumbuhkan Karakter Cinta Kasih Siswa di SDN 9 Sumerta

Main Article Content

I Nyoman Budi Arinata

Abstract

This study aims to describe the role of Hindu religious education teachers in internalizing the teachings of Catur Paramita to foster the character of loving-kindness among students at SDN 9 Sumerta. The Catur Paramita teachings maitri (loving kindness), karuna (compassion), mudita (sympathetic joy), and upeksha (equanimity) serve as a fundamental foundation in shaping students’ characters to be caring and empathetic toward others. The research employs a qualitative descriptive approach, utilizing observation, in-depth interviews, and documentation as data collection techniques. The findings indicate that Hindu religion teachers play a strategic role as role models, facilitators, and motivators in instilling Catur Paramita values through thematic lessons, integration of values in daily activities, and reinforcement via direct practices such as social service, group prayers, and value-based discussions. The internalization of Catur Paramita has proven effective in nurturing students' loving character, as reflected in their attitudes of respect, helpfulness, empathy, and tolerance in school social interactions. The study recommends enhancing teacher training in value-based Hindu spiritual pedagogy as part of a holistic character education approach.

Article Details

Section
Articles

References

Agus, S. G., & Paula, A. J. D. (2024). Merdeka Belajar Di Era Digital Dan Tantangannya Dalam Pendidikan Karakter. Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama Dan Budaya, 7(1), 59-71.

Akhwani, T. D., & Wulansari. (2021). Pendekatan Pendidikan Karakter Berbasis Digital. Jurnal Cakrawala Pendas, 7(2), 191–200.

Alma, B. (2012). Guru Profesioanl Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Jakarta: Alfabeta.

Daga, A. T. (2021). Makna Merdeka Belajar dan Penguatan Peran Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Educatio, 7(3), 1075–1090.

Jamin, H. (2018). Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, Volume 10, No. 1. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh.

Juwan, D. P. A., Maharani, S. D., & Siswadi, G. A. (2024). Transformasi Metode Mengajar Dalam Kurikulum Merdeka Ditinjau Dari Perspektif Aksiologi Pendidikan John Dewey. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 8(1), 19-29.

Juwan, D. P. A., & Siswadi, G. A. (2023). Pentingnya Pengembangan Kurikulum Abad 21 Berbasis Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 7(2), 179-191.

Khaironi, M. (2017). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi, 01(2), 82–89.

Lesilolo, H. J. (2018). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Kenosis: Jurnal Kajian Teologi, 4(2), 186–202. https://doi.org/10.37196/kenosis.v4i2.67

Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Diterjemahkan dari Educating for Character oleh Lita. S. Bandung: Nusa Mesia.

Mulyasa. (2022). Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nur Rahmat, K. M. (2018). Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Inovasi Pembelajaran. Jurnal Iqra’: Kajian Ilmu Pendidikan, 3(2).

Purwadhi. (2019). Pembelajaran Inovatif dalam Pembentukan Karakter Siswa. Mimbar Pendidikan: Jurnal Indonesia Untuk Kajian Pendidikan, 4(1), 21–34.

Rohendi, E. (2016). Pendidikan Karakter di Sekolah. Eduhumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar Kampus, 3(1).

Segara, I. N. Y. (2016). “Duduk Dekat di Bawah Guru” dan Transformasinya: Kajian atas Kitab Upanisad dalam Ajaran Hindu. Jurnal Lektur Keagamaan, 14(1), 135–152.

Setiyadi, D. (2011). Kurikulum Humanistik Dan Pendidikan Karakter: Sebuah Gagasan Pengembangan Kurikulum Masa Depan. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 1(01).

Siswadi, G. A. (2022). Pandangan Albert Bandura Tentang Teori Kognitif Sosial dan Kontekstualisasinya dalam Sistem Pendidikan Hindu . JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama), 2(01), 1–11.

Siswadi, G. A. (2023a). Konsep Pendidikan dalam Pandangan Alvin Toffler dan Gagasannya Tentang Pendidikan di Masa Depan. Widya Aksara: Jurnal Agama Hindu, 28(2), 224-234.

Siswadi, G. A. (2023b). Merayakan Kemerdekaan dalam Belajar. Badung: Nilacakra.

Siswadi, G. A. (2024a). Relasi Kuasa Terhadap Konstruksi Pengetahuan di Sekolah Perspektif Michel Foucault dan Refleksi atas Sistem Pendidikan di Indonesia. Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru, 5(1), 1-15.

Siswadi, G. A. (2024b). Sekolah Bukan Mesin Pencetak Manusia Pekerja. Kota Solok Sumatera Barat: PT Mafy Media Literasi Indonesia.

Siswadi, G. A. (2024c). Sekolah dalam Genggaman Dunia Industri: Dari Hegemoni Pasar Kerja sampai Termarginalnya Mata Pelajaran Agama di Sekolah. Sumatera Barat: PT Mafy Media Literasi Indonesia.

Siswadi, I. G. A., & Puspadewi, I. D. A. (2022). Peran Sentral Pemuda Hindu dalam Perubahan Sosial Menuju Revolusi Industri 4.0 (Perspektif Sosio–Normatif Moralistik dan Pedagogi). Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 25(1), 21-30.

Suyanto, S. (2012). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1(1), 1–10.

Yunus, M. (2016). Profesionalisme Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Lentera Pendidikan, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Pinrang, 19(1), 112–128.