Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Model Sebagai Upaya Pencegahan Penyimpangan Perilaku Keagamaan Generasi Muda
Main Article Content
Abstract
The increasing prevalence of religious behavioral deviations among the younger generation requires an effective preventive method. This study aims to examine the implementation of the habituation method using the ESQ (Emotional Spiritual Quotient) model as a strategy to prevent such deviations. The ESQ model is designed as a tool for mental and spiritual engineering to build strong character and personality. This method is believed to form individuals who are free from the shackles of negative thinking, possess mental resilience in facing problems, and have the personal strength to avoid actions detrimental to themselves and others. Furthermore, this model also aims to build social strength to maintain harmonious relationships with God, other people, and the surrounding environment. These core characteristics developed through the ESQ model are identified as being able to suppress both the internal and external factors that trigger deviant behavior. Therefore, the habituation method based on the ESQ model is proposed as a comprehensive approach to preventing religious behavioral deviations in the younger generation by building an integral foundation of character and spirituality.
Article Details
References
Azzet, A. M. (2010). Mengembangkan kecerdasan spiritual bagi anak. Katahati.
Goleman, D. (2002). Emotional intelligence (Terjemahan). PT. Gramedia.
Hidayat, O. S. (2014). Metode pengembangan moral & nilai-nilai agama. Universitas Terbuka.
Irawan, D., Abbas, P., & Arifullah, M. (2024). Media sosial dan penyimpangan perilaku keagamaan remaja dalam perspektif Islam. Journal of Comprehensive Islamic Studies (JOCIS). P-ISSN: 2962-4398. E-ISSN: 2962-4371. https://journal.centrism.or.id/index.php/jocis
Jalaluddin. (2012). Psikologi agama. Rajawali Pers.
Jalaluddin. (2016). Psikologi agama memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi. PT. RajaGrafindo Persada.
Kadjeng, I. N. (1997). Sarasamuccaya. Paramita.
Khodijah, N. (2014). Psikologi pendidikan. Rajawali Pers.
Martobat. (2020). Peranan ekstrakurikuler keagamaan dalam pencegahan perilaku penyimpangan siswa di SMAN 1 Way Bungur Lampung Timur [Tesis Magister tidak diterbitkan]. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Mayer, J. D., & Salovey, P. (1993). Intelligence: The intelligence of emotional intelligence. Intelligence, 17 (4), 433–442.
Mulyasa, H. E. (2016). Manajemen pendidikan karakter. Bumi Aksara.
Ningtiyas, P. C. (2020). Implementasi model ESQ pada pendidikan Agama Islam di SDN 2 Kepanjen Malang. Jurnal Ilmiah Edukasi & Edukasi (JIEE), 1 (2).
Perbowosari, H. (2012). Hubungan pola asuh orang tua, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku keagamaan Hindu siswa sekolah menengah pertama di Provinsi Jawa Tengah [Disertasi]. Universitas Hindu Indonesia.
Ramayulis. (2007). Psikologi agama. Kalam Mulia.
Sabara. (2012). Geliat Syiah, perubahan paham dan perilaku keagamaan mahasiswa Muslim di Makassar. Harmoni Jurnal Multikultural dan Multireligius, XI(4), 46–55.
SETARA Institute for Democracy and Peace. (2025, 25 Mei). Kondisi kebebasan beragama berkeyakinan (KBB) 2024: Regresi di tengah transisi [Laporan]. SETARA Institute.
Slameto. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Rineka Cipta.
Suparlan. (2013). Manajemen berbasis sekolah dari teori sampai dengan praktik. PT. Bumi Aksara.
Swana, I. P., & Dewi, N. L. M. L. K. (2025). Eksplorasi konsep etika Hindu untuk membangun karakter positif generasi digital native. Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5 (01), 75–84. https://doi.org/10.53977/ps.v5i01.2941
Tasmara, T. (2001). Kecerdasan rohaniah membentuk kepribadian yang bertanggung jawab, profesional dan berakhlak. Gema Insani.
Zohar, D. (2000). SQ, spiritual intelligence, the ultimate intelligence. Kent Publishing Company.
Zohar, D., & Marshall, I. (2007). Kecerdasan spiritual. Mizan.