Pendidikan sebagai Agen Pencipta Manusia Pekerja: Suatu Kritik Lembaga Pendidikan dalam Pandangan Karl Marx

Isi Artikel Utama

Gede Agus Siswadi

Abstrak

Sebuah wacana bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap manusia telah lama dikumandangkan. Bahkan pendidikan dikatakan sebagai cara yang paling tepat untuk dapat merubah peradaban. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah pendidikan seperti apa yang dibutuhkan oleh manusia? Lantaran saat ini untuk mengakses pendidikan yang bermutu bagi setiap orang menjadi suatu yang sulit untuk diperoleh. Sekolah telah terbentuk sebagai lembaga yang mahal dan elit, sehingga wacana dari pendidikan yang menjadi hak bagi setiap manusia dalam fenomena sosial menjadi runtuh. Hal inilah yang menjadi pusat perhatian dari pemikiran Karl Marx yang turut menanggapi isu-isu tentang pendidikan. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dasar dari argumentasi Marx tentang pendidikan, serta menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kritikan dari Marx mengenai isu-isu pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik filosofis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Marx berangkat dari pemikiran dialektika Hegel dengan menggagas konsep materialisme dialektis historis. Selanjutnya, Marx menjelaskan bahwa pendidikan saat ini terjebak dalam kapitalisme sehingga hal ini yang menyebabkan pendidikan dikomersialisasikan. Lembaga pendidikan menurut Marx juga telah berhasil untuk membentuk kelas-kelas sosial yang sangat tidak egaliter dan cenderung diskriminatif. Lembaga pendidikan juga telah menyebabkan anak didik menjadi teralienasi. Serta budaya yang ditumbuhkan di dalam pendidikan adalah budaya kepatuhan dan gagal untuk menyiapkan anak didik yang mampu untuk “memproduksi ilmu”, karena pendidikan hanya menyiapkan anak didik untuk mampu bekerja di dalam dunia industri.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Allman, P. (2001). Critical Education Against Global Capitalism: Karl Marx and Revolutionary Critical Education. Westport, Connecticut: Bergin & Garvey.

Bahari, Y. (2010). Karl Marx: Sekelumit tentang Hidup dan Pemikirannya. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 1(1), 1–10.

Bakker, A., & Zubair, A. C. (2007). Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Freire, P. (1984). Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan. Diterjemahkan oleh Alois A. Nugroho. Jakarta: PT Gramedia.

Freire, P. (2001). Pendidikan yang Membebaskan. Diterjemahkan oleh Martin Eran. Jakarta Timur: Melibas (Media Lintas Batas).

Illich, I. (1971). Bebaskan Masyarakat Dari Belenggu Sekolah. Terjemahan Deschooling Society. Diterjemahkan Oleh A Sony Keraf. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Jalaluddin, & Idi, A. (2002). Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Santo, J. De. (2008). Pengalaman dan Pendidikan. Terjemahan dari Experience and Education John Dewey. Yogyakarta: Kepel Press.

Schaht, R. (2005). Alienasi: Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Shodiq, M. J. (2018). Analisis Alienasi Siswa dalam Sekolah Menurut Karl Marx (Studi Kasus SD Kemala Bhayangkari 9, Surabaya). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Siswadi, G. A. (2022a). Pemikiran Filosofis Paulo Freire Terhadap Persoalan Pendidikan dan Relevansinya dengan Sistem Merdeka Belajar di Indonesia. Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu, 9(2), 142–153.

Siswadi, G. A. (2022b). Pendidikan yang Membebaskan dalam Pandangan Ivan Illich: Suatu Kritik Terhadap Sistem Dehumanisasi dalam Pendidikan. Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru.

Siswadi, G. A. (2023a). Kritik John Holt Terhadap Lembaga Sekolah dan Kontibusi Pemikirannya dalam Redefinisi Makna Pendidikan. Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama Dan Budaya, 6(2), 141-153.

Siswadi, G. A. (2023b). Merayakan Kemerdekaan dalam Belajar. Badung: Nilacakra.

Siswadi, G. A. (2023c). Ragam Persoalan Pendidikan di Indonesia dalam Tinjauan Kritis Filsafat Pendidikan. Vidya Darsan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu, 5(1), 20-36.

Siswadi, G. A. (2024a). Dekonstruksi Sistem Pendidikan Formal dan Masyarakat Tanpa Sekolah dalam Pandangan Ivan Illich. Jawa Dwipa, 5(1), 88-105.

Siswadi, G. A. (2024b). Paradigma Pendidikan Kritis Paulo Freire dan Relevansinya dalam Pengembangan Pendidikan Humanis di Indonesia. Japam (Jurnal Pendidikan Agama), 4(2), 176-187.

Siswadi, G. A. (2024c). Pedagogi Eksistensial Humanistik dalam Pandangan Jean Paul Sartre dan Refleksi atas Kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu, 15(1), 57-77.

Small, R. (1982). Work, Play and School in Marx’s Views on Education. In Source: The Journal of Educational Thought (Vol. 16, Issue 3).

Topan, M. (2021). Pragmatisme dalam Pendidikan di Indonesia: Kritik dan Relevansinya. Al-Idrak: Jurnal Pendidikan Islam Dan Budaya, 1(1), 16–26.

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Nasional.